Rabu, 28 November 2007

doa seorang Istri....

Do'a Istri Modal Jihad Suami

HR Tirmidzi : “Tiada satupun yang lebih mulia bagi Allah melainkan do'a”.

Do’a adalah senjata, do’a adalah bukti begitu kecilnya kita sebagai hamba.Tidak pantas kita menyombongkan diri karena hanya kepada Allah sajalahkita memohon pertolongan dan perlindungan.Apalagi do’a seorang istri kepada suami, seperti kisah Nabi Ayub as.Ia diuji dengan bencana yang menimpa fisiknya.Tubuhnya tidak menyisakan satu lobang jarumpun yang sehat.Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat menolongnya, selain istrinya yangtetap memelihara cintanya karena Allah.Istrinya selalu melayaninya dan selalu mendo’akan sang suami untuk kesembuhannya,maka Allah mengabulkan do’anya, memperkenankan permohonannya.Lalu Allah memerintahkan Nabi Ayub untuk bangkit dan menjejakkan kakinya ke tanahdan Allah mengeluarkan mata air dari dalam tanah dan menyuruhnya mandi dengan air itu.Lalu, Allah menghilangkan seluruh penyakit yang ada di tubuhnya.Itulah buah dari do’a istri yang sholehah.Do’a Perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuatdaripada lelaki, ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab Baginda,“Ibu lebih penyayang dari pada Bapa, dan do’a orang yang penyayang tidak akan sia-sia”.
Saya jadi teringat diskusi kecil dimalam hari, suami saya protes karena saya duahari kemarin tidak mendo’akannya karena biasanya setiap hari saat berangkat kerja saya selalu mendo’akan suami tercinta agar dimudahkan segala urusannya dan sebetulnya ini sudah menjadi kesepakatan bersama waktu syuro malam pertama, memang malam pertama kami habiskan untuk syuro dari mulai agenda evaluasi proses, panggilan sayang, ekonomi keluarga hingga saling mendo’akan saat berpisah baik itu liqo, rapat atau kegiatan dakwah dan kepergian lainyannya. Dua hari kemarin saya tidak melakukan ritual perpisahan, soalnya lagi memendam perasaan kecewa dan sebel terhadap suami maklum lagi baby blues kali... Suami saya menceritakan, ”Mbak dua hari ini tidak do’ain saya, hari pertama hampir syahid tabrakan hingga kaca samping kiri mobil pecah, hari kedua ban pecah hingga dua kali berturut-turut, besok hari ketiga ga apa-apa tidak dido’ain tapi kalo syahid minta di ikhlaskan”. Saya beristighfar dan terbengong-bengong antara percaya gak percaya dan merasa bersalah juga sampai beliau harus mengalami hal seperti itu. Apakah sebegitu dahsyatnya keampuhan do’a istri kepada suami.
Kepergian suami di pagi hari dalam rangka mencari nafkah dituliskan sebagai pahala jihad oleh Allah SWT, maka apa salahnya dan seberapa sulitnya sebagai istri melayani danmempersiapkan segala keperluannya, karena Allah menjanjikan dalam HR Bukhari-Muslim :“Barang siapa menyiapkan perlengkapan orang yang akan berjihad di jalan Allah, maka ia pun dinilai seperti orang yang berjihad”.
Nah, para calon istri (hmmm...hm...)yang ingin setiap hari dapat pahala jihad layani suami anda dengan sebaik-baiknya, ingatkan kalo waktunya syuro, liqo, dan kegiatan dakwah lainnya dan jangan lupa antarkan kepergiannya dengan senyuman dan ucapkan do’a :"Zawadakillahu Taqwa Wa Ghafara Dzanbaki Wa Yasara Laki Haitsu Ma Kunti"artinya : Semoga Allah menambahkan ketaqwaan kepadamu, mengampuni dosamu dan melancarkan segala urusanmu dimana saja.
Agar suami anda berangkat jihad dengan lapang dan penuh semangat.Wallahu’alam (Laila_hikmah).

Tidak ada komentar: